Pertanyaan :
-
Apakah kecenderungan umum perletakan istilah jihad dalam ungkapan Al-Qur'an dan Hadis Nabawiy ?
Jawaban 1 :
Pengertian jihad menurut bahasa : mencurahkan segala
kemampuan guna mencapai tujuan apapun. Menurut istilah syari'at Islam :
mencurahkan segala kemampuan dalam upaya menegakkan masyarakat Islami dan agar
kalimat Allah (kalimah tauhid dan dinul Islam) menjadi mulia, serta agar
syari'at Allah dapat dilaksanakan di seluruh penjuru dunia.
Adapun istilah jihad dalam pengertian perang melawan kaum
kuffar baru diperintahkan oleh Allah sesudah Rasulullah saw hijrah ke Madinah,
sementara perintah jihad pada ayat-ayat makkiyah tertuju pada selain
perang.
Ibarat :
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى مــذهــب الإمــام
الـشــافــعـي مجلد : 3 ص : 475، ف : دكتور مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا,
على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق, 1416 – 1996 وعبارته :
معــنى الـجــهــاد :
الـجِـهَــادُ فِي اللّـُغَــةِ مَــصْــدَرُ جَــاهَـــدَ، اَيْ بَـــذَلَ
جُــهْــدًا فِي سَـبِــيْـلِ الْــوُصُــوْلِ إِلىَ غَـايَــةٍ مَـا. وَالْـجِـهَـادُ فِي اصْـطِــلاَحِ الـشَّــرِيْــعَــةِ
ألإِسْــلاَمِـيَّــةِ : بَــذْلُ الْــجُــهْــدِ فِـي سَــبِـيْـلِ إِقـَـامَــةِ
الْـمُـجْـتـَمَــعِ الإِْسْــلاَمِـيِّ ، وَأَنْ تـَـكُــوْنَ كـَـلِــمَـةُ اللهِ
هِــيَ الْـعُـلْـيَـا ، وَأَنْ تـَـسْــوَدَّ شَــرِيـْـعَــةُ اللهِ
فِىالْــعَـالَــمِ كُــلِّــهِ .
Terjemah : "Kata jihad yang
merupakan bentu masdar dari kata kerja jaa-ha-da dalam pengertian bahasa adalah
mencurahkan kesungguhan dalam mencapai tujuan apapunز
Kata jihad dalam istilah syariat Islam adalah mencurahkan kesungguhan
dalam upaya menegakkan masyarakat yang Islami danm agar kalimah Allah (ajaran
tauhid dinul Islam) menjadi mulia serta syari’at Allah dapat dilaksanakan
diseluruh penjuru dunia".
الـــفــقــه الإســلامـي و أدلــتـــه ، ج : 8 ،
ص : 5846 وعبارته :
وَأَنْـسَـبُ تـَـعْــرِيـْـفٍ لِلْـجِــهَــادِ
شَــرْعـًـا أَنـَّـــهُ بَــذْلُ الْــوُسْــعِ وَالـَّطـاقـَـةِ فِـي قـَـتـْـلِ
الْـكُــفَّــارِ وَمُــدَ ا فـَعَتِـهِــمْ بِـِالـنَّـفْــسِ وَالْـمَـالِ
وَاللِّـسَــانِ
Terjemah : "Batasan jihad
yang paling sesuai menurut istilah syari’at Islam mencurahkan kemampuan dan
kekuatan guna memerangi dan menghadapi orang-orang kafir dengan jiwa, harta dan
orasi."
تفسير القرطبي ج: 3 ص: 38 ف : محمد بت أحمد بت أبى
بكر بن فرح القرطبى ابو عبد الله ط : دار الشعب قاهرة 1372
وَلَمْ يُؤْذَنْ لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي الْقِتَالِ مُدَّةَ إِقـَامَتِهِ بِمَكَّةَ فَلَمَّا هَاجَرَ أُذِنَ
لَهُ فِي قِتـَالِ مَنْ يُقَاتِلُهُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى أُذِنَ
لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوْا ثُمَّ أُذِنَ لَهُ فِي قِتَالِ
الْمُشْرِكِيْنَ عَامَّةً
Terjemah : "Nabi Muhammad saw
tidak diizinkan berperang selama beliau menetap tinggal di Makkah, lalu ketika
beliau berhijrah barulah diizinkan memerangi (melawan) orang-orang musyrik yang
(memulai) memerangi beliau. Allah berfirma (artinya) : “Diizinkan (berperang)
bagi orang-orang yang diperangi, sebab sesungguhnya mereka itu dianiaya” (al
Hajj : 39). Kemudian Allah swt memberi izin kepada Nabi saw memerangi
orang-orang musyrik secara umum."
أحكام القرآن للشافعي ج: 2 ص: 13- 14 ف : محمد بن
ادريس الشافعى ابو عبد الله ط : دارالكتب العلمية بيروت 1400
قال الشافعي رحمه الله فأذن لهم بأحد الجهادين بالهجرة
قبل أن يؤذن لهم بأن يبتدئوا مشركا بقتال ثم أذن لهم بأن يبتدئوا المشركين بقتال
قال الله عز وجل أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا وإن الله على نصرهم لقدير وأباح لهم
القتال بمعنى أبانه في كتابه فقال وقاتلوا في سبيل الله الذين يقاتلونكم ولا
تعتدوا
Terjemah : "Imam Syafi’i ra
berkata : Allah memberi izin kepada umat Islam dengan salah satu dua jihad yaitu
hijrah sebelum mengizini umat Islam memulai perang melawan orang musyrik,
kemudian Allah memberi izin memulai berperang melawan orang-orang musyrik. Allah
berfirma (artinya) : “Di izinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
sebab sesungguhnya mereka itu dianiaya, dan sesungguhnya Allah benar-benar
menolong mereka”. Kemudian Allah memperbolehkan umat berperang dengan arti Allah
menerangkan dalam kitabNya seraya berfirman (artinya) : ”Berperanglah kalian
dijalan Allah melawan orang-orang yang memerangi kalian dan jangan melampaui
batas”."
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى مــذهــب الإمــام الـشــافــعـي مجلد : 3 ص : 119، ف : دكتور مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا, على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق, 1416 – 1996 وعبارته :
اقام رسول الله فى مكة ثلاثة عشر عاما يدعو الى الله سلما
لايقابل العدوان بمثله فلما هاجر عليه الصلاة والسلام الى المدينة شرع الله المرحلة
الاولى من مراحل الجهاد وهي التصدى لرد عدوان المعتد ين اي القتال الدفاعى ونزل في
تشريع ذلك قوله تعالى أذن للذين يقاتلون بأنهم ظلموا – الاية (الحج : 39) وقوله
تعالى وقاتلوا في سبيل الله الذين يقاتلونكم ولا تعتدوا – (البقرة : 190) ثم شرع
الله تبارك وتعالى لنبيه جهاد المشركين ابتداء بالقتال ثم شرع الله تعالى بعد ذلك
القتال جهادا من غير تقيد بشرط زمان ولامكان
Terjemah : "Rasulullah saw
tinggal di Makkah selama 13 tahun berda’wah secara damai dan tidak membalas
permusuhan dengan sesamanya. Lalu ketika beliau berhijrah ke Madinah barulah
Allah mensyariatkan tahapan pertama dari tahapan-tahapan jihad yaitu
mengadakanperlawanan guna menangkal serang musuh yang menyerbu. Firman Allah
tentang perang ini adalah (artinya) : “Di izinkan (berperang) bagi orang-orang
yang diperangi, sebab sesungguhnya mereka itu dianiaya”.(al Hajj : 39)
”Berperanglah kalian dijalan Allah melawan orang-orang yang memerangi kalian dan
jangan melampaui batas”.(al Baqarah :190) Kemudian Allah swt mensyariatkan
berjihad melawan orang-orang musyrik dengan memulai penyerbuan, kemudian sesudah
itu Allah mensyariatkan berjihad tanpa terikat oleh syarat masa dan tempat.
"
Pertanyaan :
-
Apa amaliyah nyata sebagai media mengekspresikan jihad bagi individu dan kelompok muslim ?
Jawaban 2 :
Berdasarkan pengertian jihad diatas, maka amaliyah nyata yang
dapat mengekpresikan tuntutan berjihad adalah :
-
Menunjukkan masyarakat kepada ajaran tauhid dan ajaran Islam, melalui penyelenggaraan pendidikan, diskusi, dan meluruskan pemikiran-pemikiran keagamaan yang dapat mengaburkan kemurnian aqidah umat Islam.
-
Membelanjakan harta untuk menjamin stabibitas keamanan kaum muslimin dalam uapaya membangun masyarakat Islami yang kuat.
-
Perang defensif (الـقــتــال الــد فــاعـي), yaitu berperang demi mempertahankan diri dari serangan musuh.
-
Perang offensif (الــقــتــال الـهـجـــومـي), yaitu memulai peperangan melawan musuh.
-
Mobilisasi perang secara umum ( حــالــة الـنــفــيــر الــعــا م)
Tiga bentuk jihad yang terakhir ini, jika memang situasi
menuntutnya serta imam sudah menginstruksikan untuk berperang.
Ibarat :
الـــفــقــه الإســلامـي و أدلــتـــه ، ج : 8 ، ص :
5846 وعبارته :
فـَالْـجِـهَــادُ يَـكُــوْنُ بـِالـتَّـعْـلِـيْــمِ
وَتـَـعَــلُّـــمِ أَحْــكـَـامِ الإِْسْــلاَمِ وَنَــشْــرِهـَـا بَـيْـنَ
الــنَّــاسِ وَبِـبَــذْلِ الْــمَـالِ وَبـِالْـمُـشَــارَكـَـةِ فِـي
قِــتـَـالِ الأَعْـــدَاءِ إِذَا أَعْــلَــنَ الإِمَــامُ الْـجِـهَــادَ ،
لِـقـَـوْلـِـهِ تـَـعـَـالَـى : " جـَـاهِــدُوا الْـمُـشْــرِكِـيْــنَ
بِـأَمْــوَالِــكُــمْ وَ اَنْـفُـسِــكُــمْ وَأَلْـسِــنَــتِــكُـــمْ " .
Terjemah : "Jadi jihad bisa dilakukan dengan cara mengajar,
mempelajari hukum-hukum Islam dan menyebarluaskannya, membelanjakan harta dan
berpartisipasi berperang menghadapi musuh apabila imam / pimpinan telah
meninstruksikan jihad (perang), karena berdasar firman Allah swt (artinya) :
“Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lesan
kalian”.
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى مــذهــب الإمــام
الـشــافــعـي مجلد : 3 ص : 475، ف : دكتور مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا, على
الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق, 1416 – 1996 وعبارته :
مِنَ الــتـَّـعْــرِيْــفِ الَّـذِيْ ذَكـَـرْنـَـاهُ
لِلْـجِـهَــادِ ، يـَـتـَّضِـحُ أَنَّ الْـجِـهَــادَ أَنْــوَاعٌ مِــنْــهَـا
:
الـْـجِــهـَـادُ بِالـتـَّعْـلِــيْـمِ،
وَنـَـشْــرِ الْــوَعْــيِ ألإِسْــلاَمِـيِّ ، وَرَدِّ الـشُّـبَـهِ
الْـفِــكْــرِيـَّـةِ الـَّتـِي تـَعْـتـَـرِضُ سَـبِـيْـلَ الإِيْـمـَـانِ بِــهِ
، وَتـَـفـَهُّــمَ حَــقـَـائِــقِــهِ .
الْـجِـهـَـادُ بِـبَـــذْلِ الْـمَــالِ
لِــتـَـأْمِــيْــنِ مَـا يَـحْـتـَـاجُ إِلـَـيْــهِ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ فِي
إِقـَـامَــةِ مُـجْـتـَـمَـعِــهِــمُ الإِسـْـلاَمِـيِّ الْـمَـنْـشُــوْدِ .
الْـقِــتـَـالُ الــدِّفـَـاعِـيُّ : وَهـُــوَ
الـَّـذِيْ يَـتـَـصَــدَّى بـِـهِ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ لِـمَــنْ يُــرِيـْـدُ
أَنْ يَــنـَـالَ مِــنْ شَــأْنِ الْـمُـسْـلِـمِـيْـنَ فِـي دِيْــنِــهِــمْ
.
الْــقِــتـَـالُ الْـهُـجُـــوْمِـيِّ : وَهُــوَ
الـَّـذِيْ يـَـبْــدَؤُهُ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ عِــنْــدَ مـَا
يَـتـَجَــهَّـــوْنَ بِـالــدَّعْــوَةِ الإِسْــلاَمِــيَّــةِ إِلَـى
الأُمَـــمِ ألأُخْــرَى فِي بـِــلاَدِهـَـا ، فَـيَــصُــدُّهُــمْ
حُــكـَّـامُــهـَـا عـَــنْ أَنْ يُـبَـلِّــغُـــوْا بِـكـَلِـمَـةِ الْــحَــقِّ
سَــمْــعَ الـنـَّـاسِ .
حَــالـَـةُ الـنَّــفِــيْــرِ الْــعـَـامِّ
وَذَلِــكَ عِــنْــدَ مـَا يَــقـْـتـَـحِــمُ أَعْــدَاءُ الْـمُـسْلِـمِـيْـنَ
دِيـَـارَهـُــمْ مُــعْــتـَـدِّيـْـنَ بِــذَلِــكَ عَـــلـَى دِيـْـنِــهِــمْ
وَاَرْضِـــهِـــمْ وَحُــرِيـَّـةِ إِعْــتِـــقـَـادِهـِــمْ
Terjemah : "Dari definisi yang telah kami tuturkan tentang
jihad telah jelas bahwa jihad itu bermacam-macam, diantaranya :
- Jihad dengan menyelenggarakan pendidikan, menyebarluaskan
persatuan Islam, menangkal pemikiran-pemikiran mengkaburkan yang dapat
menghalangi jalan menuju iman dan memehami hakikat iman.
- Jihad dengan dengan membelanjakan harta guna memenuhi
keperluan umat Islam dalam menegakkan masyarakat Islam yang
dicita-citakan.
- Peperangan pertahanan, yaitu peperangan yang dilakukan
kaum muslimin guna menghadapi musuh yang ingin mendapatkan urusan kaum muslimin
dalam bidang agamanya.
- Peperangan penyerangan, yaitu peperangan yang dimulai oleh
pihak kaum muslimin ketika mereka menyampaikan da’wah Islamkepada umat lain
dinegaranya lalu hakim-hakim negara itu menghalangi umat Islam dari penyampaian
kalimah yang benar ke telingan para manusia.
- Peperangan umum, yaitu ketika musuh-musuh Islam telah
memasuki daerah-daerah umat Islam dengan melancarkan serbuan kepada agama, bumi
dan kemerdekaan berkeyakinan."
Pertanyaan :
-
Bagaimana hukum berjihad di NKRI yang telah merdeka dan berdaulat ?
Jawaban 3 :
Dengan mencermati jawaban no 2 diatas, maka hukum
berjihad dalam NKRI adalah wajib hukumnya lebih-lebih menghadapi kelompok
terorganisir yang melawan pemerintah yang sah (bughat), atau yang ingin
mendirikan negara dalam negara atau kelompok yang memisahkan diri dari NKRI
(sparatis), atau mereka yang melakukan tindakan kejahatan terhadap agama atau
pihak negara lain yang ingin menguasai sebagian wilayah atau kekayaan alam
negara kita.
Ibarat :
الفقه الاسلامى وادلته : مجلد 8 ص : 5850 , ت : الدكتور
وحبة الزحيلى
فَالْجِهَادُ فَرْضُ كِفَايَةٍ وَمَعْنَاهُ اَنَّهُ
يُفْتـَرَضُ عَلىَ جَمِيْعِ مَنْ هُوَ اَهْلُ الْجِهَا دِ لَكِنْ اِذَا قـَامَ بِهِ
الْبَعْضُ سَقـَطَ عَنِ الْبَاقِيْنَ
Terjemah : "Jihad hukumnya fardlu kifayah, maksudnya jihad
diwajibkan atas semua orang yang layak untuk berjihad. Tetapi jika sudah ada
sebagian yang melaksanakannya maka gugurlah kewajiban itu dari yang
lain."
كشاف القناع ج: 3 ص: 34
وَمِنْ فُرُوْضِ الْكَفَايَاتِ الأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ
وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ
Terjemah : "Diantara fardlu kifayah yaitu memerintahkan
kebajikan dan melarang kemungkaran."
بــيــان حــقــوق ولاة الأمــور عــلـى الأمــة
بــالأدلــة مــن الــكــتــاب والـسـنــة، ص : 23 ، مـا نــصــه :
وَلاَ يَـجُــوْزُ الْــخُــرُوْجُ عَــلَـى وُلاَةِ
الأُمُــوْرِ وَشَــقُّ الْـعَـصَــا إِلاَّ إِذَا وُجـِـدَ مِـنْـهُـــمْ
كُــفْــرٌ بَــوَاحُ عِــنْـــدَ الْـخَــارِجِـيْــنَ عَــلَــيْــهِ
Terjemah : "Tidak diperbolehkan memberontak (makar) terhadap
para penguasa dan memecah belah persatuan kecuali dijumpai dari mereka kekufuran
yang jelas menurut pihak pemberontak."
مغني المحتاج ج: 4 ص: 123, ت : محمد الخطيب الشربينى ط
: دار الفكر بيروت
قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللهُ تـَعَالَى عَنْهُ
أَخَذْتُ السِّيْرَةَ فِي قِتَالِ الْمُشْرِكِيْنَ مِنَ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي قِتَالِ الْمُرْتَدِّيْنَ مِنْ أَبِيْ بَكْرٍ رَضِيَ
اللهُ تَعَالَى عَنْهُ وَفِي قِتًالِ الْبُغَاةِ مِنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ
تَعَالىَ عَنْهُ
Terjemah : "Imam Syafi’i ra berkata : tindakan memerangi
orang-orang musyrik diambil dari Nabi saw, tindakan memerangi orang-orang murtad
diambil dari Abu Bakar ra dan tindakan memerangi orang-orang yang memberontak
diambil dari Ali ra. "
قــرة الـعـيـــن للــعــلامــة الـشـيــخ مـحــمــد
سـلـيـمــان الــكــردي الــمــدني الـشــافــعــي ، ص : 208-209، مــا نــصـــه
:
اَلـَّـذِيْ يَــظْــهَــرُ لِلْـفَـقِــيْــرِ
أَنَّــهُــمْ حَــيْــثُ دَخَــلُــوْا بَــلَــدَنـَـا لِلـتـِّـجـَـارَةِ
مُـعْـتـَمِــدِيـْـنَ عَــلَـى الْـعَـادَةِ الْـمُـطَّــرِدَةِ مِــنْ مَــنْــعِ
الـسُّــلْـطَـانِ مِــنْ ظُــلْـمِــهِــمْ وَأَخْـــذِ أَمْــوَالِــهِــمْ
وَقـَـتـْـلِ نُــفُــوْسِــهِــمْ وَظَـنُّـــوْا أَنَّ ذَلِــكَ عَــقـْـدَ
أَمَــانٍ صَــحِــيْــحٍ لاَ يـَـجُـــوْزُ إِغْــتِــيـَـالـُـهُــمْ ، بَــلْ
يَــجِــبُ تـَـبْــلِــيْـغـُـهُـــمُ ألْـمَـأْمَــنَ ... لأَِنَّ
الـسُّـلْـطَــانَ فِـيْــهَــا جـَــرَتْ عَـــادَتـُــهُ بِــالــذَّبِّ
عَــنْــهُــمْ، وَهُـــوَ عَــيْــنُ الأَمـَـانِ .
Terjemah : "Apa yang tampak bagi al Faqir (Syekh Muhammad
Sulaiman al Kurdi) bahwa mereka (orang-orang kafir) sekiranya memasuki negara
kita (umat Islam) untuk berbisnis dengan berpedoman pada adat yang berlaku yaitu
larangan pemerintah menganiaya mereka, merampas hartanya, membunuh jiwanya dan
mereka menduga bahwa hal yang demikian itu merupakan bentuk jaminan keamanan
yang sah, maka tidak diperbolehkan menyerang mereka bahkan wajin berupaya
menciptakan rasa aman pada mereka …. Karena adat kebiasaan pemerintah sudah
berlaku melindungi mereka dan itulah hakikat jaminan keamanan."
Pertanyaan :
-
Sarana (instrumen) apa yang efektif dalam jihad bagi WNI di dalam negeri sendiri ?
Jawaban 4 :
Mengingat tujuan utama berjihad adalah menunjukkan masyarakat
dan mengajak mereka kepada ajaran tauhid dan syariat Islam, maka sarana
(instrumen) jihad yang efektif antara lain melalui : berorasi, pendidikan,
diskusi, karya tulis, politik, harta benda dan meluruskan aliran-aliran yang
menyimpang. Apabila dengan cara-cara diatas tidak berhasil, maka barulah
ditempuh dengan cara jihad fisik.
Ibarat :
مغنى المحتاج جز: 4 ص : 262 , ت : الشيخ محمد الخطيب
الشربينى , ط : دار الفكر
وَوُجُوْبُ الْجِهَادِ وُجُوْبُ الْوَسَائِلِ لاَ
الْمَقَاصِدِ اِذِ الْمَقْصُوْدُ بِالْقِتَالِ اِنَّمَا هُوَ الْهِدَايَةُ وَمَا
سِوَاهَا مِنَ الشَّهادَةِ وَاَمَّا قَتْلُ الْكُفَّارِ فَلَيْسَ بِمَقْصُوْدٍ
حَتىَّ لَوْ اَمْكَنَ الْهِدَايَةُ بِاِقَامَةِ الدَّلِيْلِ بِغَيْرِ جِهَادٍ كَانَ
اَوْلىَ مِنَ الْجِهَادِ
Terjemah : "Kewajiban berjihad wajib pula sarana-sarananya
bukan tujuannya, karena maksud berperang hanyalah menunjkkan (masyarakat) dan
selainnya yaitu gugur syahid.Adapun membunuh orang kafir bukanlah merupakan
tujuan sehingga jika menunjukkan masyarakat bisa dicapai dengan cara menegakkan
dalil (argumen ) tanpa dengan cara jihad, maka hal itu lebih utama daripada
jihad."
فـي فــتــاوى الــســبــكــي ، ص : 340-341 ، مــا
نــصـــه :
فــإن الـمـقــصــود هـــدايــة الــخــلــق ودعــاؤهـــم
إلـى الــتـــوحــيــد وشــرائــع الإســلام وتــحــصــيــل ذلــك لــهــم
ولأعــقــابــهــم إلـى يــوم الــقــيــامــة فــلا يــعـــد لـــه شــيئ فــإن
أمــكــن ذلــك بـالــعــلــم والـمـنــاظــرة وإزالــة الــشــبــهــة فــهــو
أفــضــل . ومــن هــنــا نــأخـــذ أن مــداد الــعــلــمــاء أفـضــل مــن دم
الــشــهـــداء . وإن لـــم يــمــكـن إلا بـالــقــتــال، قــاتــلــنــا إلــى
إحــدى ثــلاث غــايــات ، إمــا هــدايــتـــهــم وهــي الــرتــبــة
الــعــلــيـا ، وإمــا أن نــسـتــشــهــد دونــهــم وهــي رتــبــة
مــتـــوســطــة فـي الــمـقــصــود ولــكــنــهــا شــريــفــة لــبــذل
الـنــفــس الـتـي هــي أعـــز الأشــيــاء أفــضــل مــن حــيــث أنـــهــا
وســيـلــة لا مــقــصــود مــفــضــولــة والــمــقــصــود إنــمــا هــو إعـــلاء
كــلــمــة الله تــعــالـى . وإمــا قــتـــل الــكــافــر وهــي الــرتــبــة
الــثــالــثــة و لــيــســت مــقــصــودة لأنــهــا تــفــويــت نــفــس
يــتـــرجـى أن تــؤمــن وأن تـــخــرج مــن صــلــبــهــا مــن يـــؤمــن،
ولــكــنــه هــو الــذي قــتــل نــفــســه بــإصــراره عــلـى الــكــفــر .
Khulashah : "Maksud daripada perang adalah menunjukkan
mayarakat dan mengajak mereka kepada ajaran tauhid dan syariat Islam serta
mengupayakan keberhasilannya bagi mereka dan anak cucunya sampai hari kiamat.
Jadi tujuan tadi tak bisa diimbangi oleh suatu apapun. Kemudian apabila tujuan
diatas masih bisa dicapai dengan kegiatan ilmiah, diskusi dan menyirnakan
ajaran-ajaran mengkaburkan, maka itu lebih utama. Dari sini bisa diambil
kesimpulan bahwa “Tinta para ulama’ lebih utama daripada darah para syuhada’ “.
Dan jika tujuan diatas tidak bisa dicapai kecuali harus melalui jalan perang,
maka kita bolehlah berperang guna mencapai satu diantara tujuan akhir dari
perang yaitu (1) menunjukkan masyarakat dan ini yang tingkatan tertinggi (2)
agar memperoleh status gugur syahid dan ini tingkatan tengah-tengah, dan (3)
membunuh orang kafir dan ini merupakan tingkatan yang ketiga yang sebenarnya
bukan tujuan daripada jihad."
جند الله ص : 364
ان هناك خمسة انواع من الجهاد اشير اليها بالكتاب اوالسنة
الجهاد باللسان الجهاد التعليمى الجهاد باليد والنفس الجهاد السياسي الجهاد
المالى
Terjemah : "Ada lima macam jihad yang saya isyaratkan
berdasarkan al Kitab dan al Sunnah, yaitu dengan berorasi, jihad dalam bentuk
pendidikan, jihad denagn fisik dan jiwa, jihad melalui jalur politik dan jihad
dengan membelanjakan harta."
Pertanyaan :
-
Siapakah musuh atau sasaran yang menjadi target akhir dalam jihad ?
Jawaban 5 :
Sasaran berjihad dengan tanpa kekerasan adalah seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, dan dalam situasi keamanan atau politik sedang terganggu,
maka sasarannya para pengacau stabilitas dan mereka yang bertindak anarkhis.
Ibarat :
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى مــذهــب الإمــام
الـشــافــعـي ، ص : 486، مــا نــصـــه :
اِعْلَمْ اَنَّ قِتَالَ الْكُفَّارِ وَسِيْلَة ٌوَلَيْسَ
غَايَةً فَاِذَا تَحَقَّقَّ الْهَدَفُ الْمَقْصُوْدُ بِدُوْنِ قِتَالٍ فَذَلِكَ
هُوَ الْمَطْلُوْبُ وَلاَيُشْرَعُ الْقِتَالُ حِيْنَئِذٍ –الى ان قال –
وَالْوَسِيْلَةُ الاُوْلىَ اِلىَ ذَلِكَ اِنَّمَا هِيَ الدَّعْوَةُ الْقَائِمَةُ
عَلىَ الْمَنْطِقِ وَالْحِوَارِ وَاسْتِنْهَاضُ كَوَامِنِ الاِنْسَانِيَّةِ
وَالاِنْصَافُ وَالْحَذَرُ مِنَ العَوَاقِبِ فِي نُفُوسِهِمْ - الى ان قال –
وَاِنْ لَمْ يَتـَحَقَّقِ الهَدَفُ المَطْلُوبُ بِاَنْ قُوبِلَتِ الدَّعْوَةُ
بِالاِسْتِنْكَارِ وَالعِنَادِ وَالصَّدِّ وَالمَنْعِ حَتىَّ لَمْ يَكُنْ مِنْ
سَبِيلٍ لإِ بْلاَغِهَا دَهْمَاءِ النَّاسِ وَعَامَّتَهُمْ فَاِنَّ عَلىَ
المُسْلِمِينَ اَنْ يُتْبِعُوا هَذِهِ المَرْحَلَةَ بِاالمَرْحَلَةِ الثـَّانِيَةِ
الَّتِى تَلِيهَا بِاَمْرِ الحَاكِمِ المُسْلِمِ وَبِشَرْطِ اَنْ يَأنَسَ
القُدْرَةَ عَلىَ ذَلِكَ وَهِيَ القِتَالُ المُنَاجِزَةُ
Terjemah : Ketahuilah bahwa memerangi kaum kafir adalah
merupakan sarana / alat dan bukan tujuan akhir. Maka apabila tujuan(jihad) yang
dimaksud telah terealisasi dengan tanpa berperang maka itulah yang dikehendaki
dan tidak perlu melakukan peperangan –sampai perkataan mushannif- Sarana yang
pertama untuk mencapi tujuan jihad itu adalah da’wah yang ditegakkan diatas ilmu
mantiq dan perdebatan, membangkitkan potensi sumber daya manusia, berlaku adil
dan menghindari akibat-akibat pada dirinya –sampai perkataan mushannif- Dan
apabila tujuan jihad yang dimaksud tidak bisa dicapai dengan gambaran upaya
da’wah dilawan dengan pengingkaran dan penghadangan hingga tiada jalan untuk
menyampaikan da’wah kepada masyarakat secara luas, maka wajib atas kaum muslimin
untuk melanjutkan cara jihad ini dengan cara jihad yang kedua dengan berdasarkan
perintah hakim muslim dan syarat punya kemampuan untuk itu dan cara itu adalah
perang secara terang-terangan.
الـفـقــه الـمـنـهـجـي عــلــى مــذهــب الإمــام
الـشــافــعـي ، ص : 475، مــا نــصـــه :
مِنَ الــتـَّـعْــرِيْــفِ الَّـذِيْ
ذَكـَـرْنـَـاهُ لِلْـجِـهَــادِ ، يـَـتـَّضِـحُ أَنَّ الْـجِـهَــادَ
أَنْــوَاعٌ مِــنْــهَـا : الـْـجِــهـَـادُ بِالـتـَّعْـلِــيْـمِ، وَنـَـشْــرِ
الْــوَعْــيِ ألإِسْــلاَمِـيِّ ، وَرَدِّ الـشُّـبَـهِ الْـفِــكْــرِيـَّـةِ
الـَّتـِي تـَعْـتـَـرِضُ سَـبِـيْـلَ الإِيْـمـَـانِ بِــهِ ، وَتـَـفـَهُّــمَ
حَــقـَـائِــقِــهِ .
الْـجِـهـَـادُ بِـبَـــذْلِ الْـمَــالِ
لِــتـَـأْمِــيْــنِ مَـا يَـحْـتـَـاجُ إِلـَـيْــهِ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ فِي
إِقـَـامَــةِ مُـجْـتـَـمَـعِــهِــمُ الإِسـْـلاَمِـيِّ الْـمَـنْـشُــوْدِ
الْـقِــتـَـالُ الــدِّفـَـاعِـيُّ : وَهـُــوَ
الـَّـذِيْ يَـتـَـصَــدَّى بـِـهِ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ لِـمَــنْ يُــرِيـْـدُ
أَنْ يَــنـَـالَ مِــنْ شَــأْنِ الْـمُـسْـلِـمِـيْـنَ فِـي دِيْــنِــهِــمْ
.
الْــقِــتـَـالُ الْـهُـجُـــوْمِـيِّ : وَهُــوَ
الـَّـذِيْ يـَـبْــدَؤُهُ الْـمُـسْـلِـمُــوْنَ عِــنْــدَ مـَا
يَـتـَجَــهَّـــوْنَ بِـالــدَّعْــوَةِ الإِسْــلاَمِــيَّــةِ إِلَـى
الأُمَـــمِ ألأُخْــرَى فِي بـِــلاَدِهـَـا ، فَـيَــصُــدُّهُــمْ
حُــكـَّـامُــهـَـا عـَــنْ أَنْ يُـبَـلِّــغُـــوْا بِـكـَلِـمَـةِ الْــحَــقِّ
سَــمْــعَ الـنـَّـاسِ .
حَــالـَـةُ الـنَّــفِــيْــرِ الْــعـَـامِّ وَذَلِــكَ
عِــنْــدَ مـَا يَــقـْـتـَـحِــمُ أَعْــدَاءُ الْـمُـسْلِـمِـيْـنَ
دِيـَـارَهـُــمْ مُــعْــتـَـدِّيـْـنَ بِــذَلِــكَ عَـــلـَى دِيـْـنِــهِــمْ
وَاَرْضِـــهِـــمْ وَحُــرِيـَّـةِ إِعْــتِـــقـَـادِهـِــمْ .
Terjemah : Dari definisi yang telah kami tuturkan tentang
jihad telah jelas bahwa jihad itu bermacam-macam, diantaranya :
- Jihad dengan menyelenggarakan pendidikan, menyebarluaskan
persatuan Islam, menangkal pemikiran-pemikiran mengkaburkan yang dapat
menghalangi jalan menuju iman dan memehami hakikat iman.
- Jihad dengan dengan membelanjakan harta guna memenuhi
keperluan umat Islam dalam menegakkan masyarakat Islam yang
dicita-citakan.
- Peperangan pertahanan, yaitu peperangan yang dilakukan
kaum muslimin guna menghadapi musuh yang ingin mendapatkan urusan kaum muslimin
dalam bidang agamanya.
- Peperangan penyerangan, yaitu peperangan yang dimulai oleh
pihak kaum muslimin ketika mereka menyampaikan da’wah Islamkepada umat lain
dinegaranya lalu hakim-hakim negara itu menghalangi umat Islam dari penyampaian
kalimah yang benar ke telingan para manusia.
- Peperangan umum, yaitu ketika musuh-musuh Islam telah
memasuki daerah-daerah umat Islam dengan melancarkan serbuan kepada agama, bumi
dan kemerdekaan berkeyakinan.
Pertanyaan :
-
Tepatkah tindak kekerasan (teror) merepresentasikan jihad kaum muslimin di Indonesia
Jawaban 6 :
Mengingat tindak kekerasan (teror) hampir bisa dipastikan
menimbulkan korban nyawa dan harta diluar sasaran jihad, maka hal itu tidaklalah
tepat untuk diterapkan di Indonesia.
Ibarat :
الموسوعة الفقهية جز 3 ص : 167
اَلإسْتِبْدَادُ المُفْضِى اِلىَ الضَّرَرِ اَوِ
الظُّلْمِ مَمْنُوْعٌ كَالإسْتِبْدَادِ فِى احْتِكَارِ الاَقْوَاتِ وَاسْتِبْدَادِ
اَحَدِ الرَّعِيَّةِ فِيمَا هُوَ مِنَ اخْتِصَاصِ الاِمَامِ مِثلَ الْجِهَادِ
وَالاِسْتِبْدَادِ فِى إقَامَةِ الحُدُودِ بِغَيْرِ إذْنِ الإمَامِ
Terjemah : Tindakan atas kemauan sendiri yang menimbulkan
bahaya atau kedhaliman adalah dilarang sebagaimana halnya tindakan atas kemauan
sendiri dalam menimbun bahan makanan pokok dan tindakan atas kemauan sendiri
oleh salah seorang rakyat dalam suatu hal yang menjadi kewenangan khusus imam /
pemimpin seperti jihad dan bertindak secara pribadi dalam menegakkan hukuman had
dengan tanpa seizin imam.
قرة العين بفتاوى اسماعيل الزين ص : 199
ان بلادكم استقلت والحمد لله ولكن لايزال فيها الكثير من
الكفار واكثر اهلها مسلمون ولكن الحكومة اعتبرت جميع اهلها مسلمهم وكافرهم على
السواء وقلتم ان شروط الذمة المعتبرة اكثرها مفقودة من الكافرين فهل يعتبر ذميين او
حربيين وهل لنا نتعرض لايذائهم اذى ظاهرا الى اخر السؤال ؟
فاعلم ان الكفار الموجودين في بلادكم وفى بلاد غيركم من
اقطار المسلمين كالباكستان والهند والشام والعراق والسودان زالمغرب وغيرها ليسوا
ذميين ولامعاهدين ولامستاْمنين بل حربيون حرابة محضة – الى ان قال – لكن التصدى
لايذائهم اذى ظاهرا كما ذكرتم فى السؤال ينظر فيه الى قاعدة جلب المصالح ودرء
المفاسد ويرجح درء المفاسد على جلب المصالح ولاسيما وأحاد الناس وافرادهم ليس فى
مستطاعهم ذلك كما هو الواقع والمشاهد
Terjemah : Negara kalian telah merdeka al hamdulillah,
tetapi tetap tinggal disan banyak orang-orang kafirpada mayoritas penduduk
negara itu kaum muslimin. Sementara pihak pemerintah memperlakukan sama pada
seluruh penduduk baik yang muslim maupun yang kafir, dan kalian berkata bahwa
sesungguhnya syarat-syarat dzimmah yang mu’tabar kebanyakan tidak terpenuhi dari
pihak orang-orang kafir. Apakah mereka itu dianggap golongan kafir dzimmi atau
harby, dan apakah kita boleh bersikap memusuhimereka dengan terang-terangan
…………. Sampai pertanyaan ?
Aku (syekh Ismail Zain) menjawab : …. Ketahuilah bahwa
orang-orang kafir yang berada dinegara kalin dan negara-negara lain di
daerah-daerah umat Islam seperti Pakistan,India, Syam, Irak, Sudan, Maghrib dan
yang lain bukanlah mereka itu golongan kafir dzimmi, mu’ahad maupun musta’man,
bahkan mereka itu golongan kafir harby secara murni –sampai perkataan muallif-
akan tetapi untuk bersikap memusuhi merka dengan terang-terangan sebagaimana
kalian sebut dalam pertanyaan perlu memperhatikan kaidah “menarik kemaslahatan
dan menolak kerusakan, dan mengunggulkan menolak kerusakan daipada menarik
kemaslahatan”, lebih-lebih bagi individu-individu manusia dimana mereka tak
punya kemampuan yang memadahi untuk bertindak seperti itu sebagaiman yang
terlihat nyata.
قــرة الـعـيـــن للــعــلامــة الـشـيــخ مـحــمــد
سـلـيـمــان الــكــردي الــمــدني الـشــافــعــي ، ص : 208-209، مــا نــصـــه
:
اَلـَّـذِيْ يَــظْــهَــرُ لِلْـفَـقِــيْــرِ
أَنَّــهُــمْ حَــيْــثُ دَخَــلُــوْا بَــلَــدَنـَـا لِلـتـِّـجـَـارَةِ
مُـعْـتـَمِــدِيـْـنَ عَــلَـى الْـعَـادَةِ الْـمُـطَّــرِدَةِ مِــنْ مَــنْــعِ
الـسُّــلْـطَـانِ مِــنْ ظُــلْـمِــهِــمْ وَأَخْـــذِ أَمْــوَالِــهِــمْ
وَقـَـتـْـلِ نُــفُــوْسِــهِــمْ وَظَـنُّـــوْا أَنَّ ذَلِــكَ عَــقـْـدَ
أَمَــانٍ صَــحِــيْــحٍ لاَ يـَـجُـــوْزُ إِغْــتِــيـَـالـُـهُــمْ ، بَــلْ
يَــجِــبُ تـَـبْــلِــيْـغـُـهُـــمُ ألْـمَـأْمَــنَ ... لأَِنَّ
الـسُّـلْـطَــانَ فِـيْــهَــا جـَــرَتْ عَـــادَتـُــهُ بِــالــذَّبِّ
عَــنْــهُــمْ، وَهُـــوَ عَــيْــنُ الأَمـَـانِ .
Terjemah : "Apa yang tampak bagi al Faqir (Syekh Muhammad
Sulaiman al Kurdi) bahwa mereka (orang-orang kafir) sekiranya memasuki negara
kita (umat Islam) untuk berbisnis dengan berpedoman pada adat yang berlaku yaitu
larangan pemerintah menganiaya mereka, merampas hartanya, membunuh jiwanya dan
mereka menduga bahwa hal yang demikian itu merupakan bentuk jaminan keamanan
yang sah, maka tidak diperbolehkan menyerang mereka bahkan wajin berupaya
menciptakan rasa aman pada mereka …. Karena adat kebiasaan pemerintah sudah
berlaku melindungi mereka dan itulah hakikat jaminan keamanan."