Semua kegiatan seorang Muslim bernilai ibadah, Allah dan Rasulullah telah memberikan beberapa amalan yang ketika dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat bernilai menjadi ganjaran di akhirat.
Begitu banyaknya keuntungan yang diperoleh seorang muslim yang beriman dan selalu menjalankan kegiatan positif. Lihatlah, seorang muslim secara konkret telah di ajarkan pada salah satu amalan yang ada dalam kehidupan kesehariannya, salah satunya adalah berupa tahapan-tahapan amalan saleh atau doa-doa yang dilakukan sebelum dan sesudah tidur, berikut ini:
Tahapan Pertama; Pintu ditutup, Padamkan Api (lampu), dan Tutup Bejana
Hal-hal dianjurkan untuk dilakukan, seperti pintu harus ditutup, padamkan lampu, dan menutup bejana yang semuanya itu merupakan piranti yang ada dirumah. Rasulullah saw. bersabda, “Padamkan lampu ketika kamu hendak tidur di malam hari, kemudian pintu ditutup dan bejana makanan dan minuman tutuplah dengan rapat-rapat.”
Tahapan Kedua; Berwudhu
Kegiatan berwudhu sebelum tidur hendaknya dilakukan, dikarenakan berkenaan adanya sebuah hadis, dimana Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu hendak mendatangi kamar tidurmu, berwudhulah sebagaimana melakukan wudhu ketika hendak shalat, kemudian rebahkanlah badanmu pada sisi kanan.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).
Tahapan Ketiga; Membersihkan Kamar Tidur
Sebagaimana pada tahapan sebelumnya, kita dianjurkan pula sebelum tidur agar mengibaskan selimut atau penutup kasur, sebanyak 3 kali. Hal ini pun dengan selalu bersandarkan pada hadis. Bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang darimu hendak tidur pada kamarnya, maka kibaskanlah kain/selimutnya pada tempat tidurnya terlebih dahulu, (alasannya hal itu dilkukan) soalnya ia tidak tahu menahu sesuatu apa yang ada di atas (kamar tidurnya)…” Pada riwayat lainnya dijelaskan kibasan dilakukan sebanyak tiga kali. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Tahapan Keempat; Tidur pada posisi badan berbaring di bagian kanan
Hal yang dianjurkan ketika hendak tidur adalah posisi badan miring pada bagian kanan (seperti mayat ketika dikebumikan), dan juga tangan kanan dijadikan sebagai bantalan untuk kepala. Anjuran berdasarkan sabda Nabi saw. yang berbunyi, “Jika kamu hendak mendatangi kamar tidurmu maka wudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian setelah itu tidurlah pada sisi kanan badan kamu.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim). Riwayat lain, bahwa Rasulullah saw. jika tidur beliau menjadikan tangan kanannya sebagai bantalan bagi pipi kanannya. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hiban). Sebagai catatan; Tidaklah mengapa apabila setelah terlelap posisi badan menjadi berubah.
Tahap Kelima; Melantunkan surah/ ayat yang ada pada Al-Qur’an
Di antara surah/ ayat yang hendaknya dibaca sebelum tidur:
1. Membaca Surah al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Demikian berdasarkan hadis yang disampaikan oleh istri Rasulullah saw. “Aisyah” berkata, “Nabi saw. ketika di tempat tidur pada malam hari, beliau menengadahkan kedua telapak tangannya, kemudian kedua telapak tangan tersebut beliau tiup dan dibacakan ‘Qul Huwallahu ahad’ (Surah Al-Ikhlas), Qul A’udzu birabbil falaq’ (Surah al-falaq) dan ‘Qul A’udzu birabbin nas’ (Surah An-Nas). Kemudian dengan kedua telapak tangan tadi (setelah ditiup dan dibacakan) beliau usapkan ke anggota tubuhnya yang mampu untuk dijangkau; dari kepala, muka, dan anggota tubuh bagian depan, dilakukan sebanyak tiga kali.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
2. Membaca Ayat kursi, Ayat Kursi, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu (HR. Bukhari).
3. Membaca dua ayat terakhir pada surah Al-Baqarah. Berdasarkan sabda Rasulullah saw., “Barang siapa membaca dua ayat terakhir yang ada pada surah Al-Baqarah di malam hari, maka yangsudah dibaca tersebut telah mencukupinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim).
4. Membaca Surah Al-Kafirun, berdasarkan hadis, “Bahwa Rasulullah saw. pernah mengajarkan sahabat Naufal agar membaca Surah Al-Kafirun sebelum tidur.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
5. Membaca Surah Al-Mulk dan As-Sajdah. Berdasarkan penjelasan sahabat Jabir bin Abdillah, “Tidaklah Rasulullah saw. itu tidur sebelum beliau membaca alif lam miim (pada surah As-Sajdah) dan Tabarakalladzi (surah al-Mulk).” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
Tahap Keenam; Membaca Dzikir dan Doa
Dzikir dan doa ini, sebagaimana yang telah dianjurkan atas dasar rekkomendasi dari Rasulullah saw. agar dibaca sebelum tidur, lebih detail sebagaimna berikut:
Doa yang masyhur, dan itu dibaca sebelum tidur. Telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
بسمك اللهم اموت و احيا (رواه البخاري)
Bismikallahumma amuutu wa ahyaa
Artinya: Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup
Dan doa-doa yang selain di atas seperti:
اللهم قني عذابك يوم تبعث عبادك (رواه ابوداود)
“Allahumma qiini adzaabaka yauma tab’atsu i’baadaka”
Artinya: Ya Allah, Selamatkanlah aku dari siksamu di hari engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. (HR Abu Dawud)
Atau;
Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, Ya Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan-Mu aku bangun dari padanya. Jika Engkau menahan ruhku (mati) , berilah rahmat padanya. Namun jika Engkau melepasnya maka jagalah sebagaimna Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang saleh.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)
Tahapan Ketujuh; Menghindari hal-hal yang Makruh
Beberapa hal yang perlu dihindari atau dijauhi sebelum tidur adalah sebagai berikut:
1. Makruh tidur pada tempat tanpa dinding penutup di atasnya. Berdasarkan sabda Nabi saw., “Barang siapa yang tidur malam pada atap rumah yang tidak ada genteng/penutup, maka jaminan (keamanan) hilang darinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
2. Makruh juga tidur telungkup (perut tumpuannya). Rasulullah saw. bersabda “Seseungguhnya cara tidur telungkup adalah caranya penghuni neraka.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Penjelasan yang telah ada dari awal hingga akhir inilah, merupakan bagian dari rentetan tahapan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah saw. yang mana itu patut untuk di aplikasikan oleh seorang Muslim dan muslimat, kususunya ketika hendak berangkat menuju tempat tidur. Itu semua memiliki nilai ibadah, kita akan menuainya hasilnya kelak di akhirat.
Sekian, Semoga bermanfaat!! Wassalaamu ‘alaikum
Ringkasan dari: Kitab Adab, pada bab adab dalam tidur( Bab Al Adab An Naum), Karya Syekh Fuad Abdul Azis Asy- Syalhub.
Begitu banyaknya keuntungan yang diperoleh seorang muslim yang beriman dan selalu menjalankan kegiatan positif. Lihatlah, seorang muslim secara konkret telah di ajarkan pada salah satu amalan yang ada dalam kehidupan kesehariannya, salah satunya adalah berupa tahapan-tahapan amalan saleh atau doa-doa yang dilakukan sebelum dan sesudah tidur, berikut ini:
Tahapan Pertama; Pintu ditutup, Padamkan Api (lampu), dan Tutup Bejana
Hal-hal dianjurkan untuk dilakukan, seperti pintu harus ditutup, padamkan lampu, dan menutup bejana yang semuanya itu merupakan piranti yang ada dirumah. Rasulullah saw. bersabda, “Padamkan lampu ketika kamu hendak tidur di malam hari, kemudian pintu ditutup dan bejana makanan dan minuman tutuplah dengan rapat-rapat.”
Tahapan Kedua; Berwudhu
Kegiatan berwudhu sebelum tidur hendaknya dilakukan, dikarenakan berkenaan adanya sebuah hadis, dimana Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu hendak mendatangi kamar tidurmu, berwudhulah sebagaimana melakukan wudhu ketika hendak shalat, kemudian rebahkanlah badanmu pada sisi kanan.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).
Tahapan Ketiga; Membersihkan Kamar Tidur
Sebagaimana pada tahapan sebelumnya, kita dianjurkan pula sebelum tidur agar mengibaskan selimut atau penutup kasur, sebanyak 3 kali. Hal ini pun dengan selalu bersandarkan pada hadis. Bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang darimu hendak tidur pada kamarnya, maka kibaskanlah kain/selimutnya pada tempat tidurnya terlebih dahulu, (alasannya hal itu dilkukan) soalnya ia tidak tahu menahu sesuatu apa yang ada di atas (kamar tidurnya)…” Pada riwayat lainnya dijelaskan kibasan dilakukan sebanyak tiga kali. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Tahapan Keempat; Tidur pada posisi badan berbaring di bagian kanan
Hal yang dianjurkan ketika hendak tidur adalah posisi badan miring pada bagian kanan (seperti mayat ketika dikebumikan), dan juga tangan kanan dijadikan sebagai bantalan untuk kepala. Anjuran berdasarkan sabda Nabi saw. yang berbunyi, “Jika kamu hendak mendatangi kamar tidurmu maka wudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian setelah itu tidurlah pada sisi kanan badan kamu.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim). Riwayat lain, bahwa Rasulullah saw. jika tidur beliau menjadikan tangan kanannya sebagai bantalan bagi pipi kanannya. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hiban). Sebagai catatan; Tidaklah mengapa apabila setelah terlelap posisi badan menjadi berubah.
Tahap Kelima; Melantunkan surah/ ayat yang ada pada Al-Qur’an
Di antara surah/ ayat yang hendaknya dibaca sebelum tidur:
1. Membaca Surah al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Demikian berdasarkan hadis yang disampaikan oleh istri Rasulullah saw. “Aisyah” berkata, “Nabi saw. ketika di tempat tidur pada malam hari, beliau menengadahkan kedua telapak tangannya, kemudian kedua telapak tangan tersebut beliau tiup dan dibacakan ‘Qul Huwallahu ahad’ (Surah Al-Ikhlas), Qul A’udzu birabbil falaq’ (Surah al-falaq) dan ‘Qul A’udzu birabbin nas’ (Surah An-Nas). Kemudian dengan kedua telapak tangan tadi (setelah ditiup dan dibacakan) beliau usapkan ke anggota tubuhnya yang mampu untuk dijangkau; dari kepala, muka, dan anggota tubuh bagian depan, dilakukan sebanyak tiga kali.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
2. Membaca Ayat kursi, Ayat Kursi, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu (HR. Bukhari).
3. Membaca dua ayat terakhir pada surah Al-Baqarah. Berdasarkan sabda Rasulullah saw., “Barang siapa membaca dua ayat terakhir yang ada pada surah Al-Baqarah di malam hari, maka yangsudah dibaca tersebut telah mencukupinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim).
4. Membaca Surah Al-Kafirun, berdasarkan hadis, “Bahwa Rasulullah saw. pernah mengajarkan sahabat Naufal agar membaca Surah Al-Kafirun sebelum tidur.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
5. Membaca Surah Al-Mulk dan As-Sajdah. Berdasarkan penjelasan sahabat Jabir bin Abdillah, “Tidaklah Rasulullah saw. itu tidur sebelum beliau membaca alif lam miim (pada surah As-Sajdah) dan Tabarakalladzi (surah al-Mulk).” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
Tahap Keenam; Membaca Dzikir dan Doa
Dzikir dan doa ini, sebagaimana yang telah dianjurkan atas dasar rekkomendasi dari Rasulullah saw. agar dibaca sebelum tidur, lebih detail sebagaimna berikut:
Doa yang masyhur, dan itu dibaca sebelum tidur. Telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
بسمك اللهم اموت و احيا (رواه البخاري)
Bismikallahumma amuutu wa ahyaa
Artinya: Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, aku mati dan aku hidup
Dan doa-doa yang selain di atas seperti:
اللهم قني عذابك يوم تبعث عبادك (رواه ابوداود)
“Allahumma qiini adzaabaka yauma tab’atsu i’baadaka”
Artinya: Ya Allah, Selamatkanlah aku dari siksamu di hari engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. (HR Abu Dawud)
Atau;
بسمك ربي وضعت جنبي وبك أرفعه إن أمسكت نفسي فارحمها وإن أرسلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين (رواه البخاري و مسلم)
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”Artinya: “Dengan menyebut nama-Mu, Ya Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan-Mu aku bangun dari padanya. Jika Engkau menahan ruhku (mati) , berilah rahmat padanya. Namun jika Engkau melepasnya maka jagalah sebagaimna Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang saleh.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)
Tahapan Ketujuh; Menghindari hal-hal yang Makruh
Beberapa hal yang perlu dihindari atau dijauhi sebelum tidur adalah sebagai berikut:
1. Makruh tidur pada tempat tanpa dinding penutup di atasnya. Berdasarkan sabda Nabi saw., “Barang siapa yang tidur malam pada atap rumah yang tidak ada genteng/penutup, maka jaminan (keamanan) hilang darinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)
2. Makruh juga tidur telungkup (perut tumpuannya). Rasulullah saw. bersabda “Seseungguhnya cara tidur telungkup adalah caranya penghuni neraka.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Penjelasan yang telah ada dari awal hingga akhir inilah, merupakan bagian dari rentetan tahapan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah saw. yang mana itu patut untuk di aplikasikan oleh seorang Muslim dan muslimat, kususunya ketika hendak berangkat menuju tempat tidur. Itu semua memiliki nilai ibadah, kita akan menuainya hasilnya kelak di akhirat.
Sekian, Semoga bermanfaat!! Wassalaamu ‘alaikum
Ringkasan dari: Kitab Adab, pada bab adab dalam tidur( Bab Al Adab An Naum), Karya Syekh Fuad Abdul Azis Asy- Syalhub.